Koefisien analisa harga satuan adalah angka – angka jumlah kebutuhan
bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam
satu satuan tertentu.
koefisien analisa harga satuan berfungsi sebagai pedoman
awal perhitungan rencana anggaran biaya bangunan, kondisi tersebut membuat
koefisien analisa harga satuan menjadi kunci menghitung dengan tepat perkiraan
anggaran biaya bangunan.
Contoh koefisien analisa harga satuan bangunan
misalnya untuk 1 m2 pekerjaan plesteran dinding koefisien
analisa harga satuanya adalah sebagai berikut: Analisa untuk 1 m2
pekerjaan plesteran 1 pc : 4 ps adalah
koefisien analisa bahan
0.2170 zak semen
0.02830 m3 pasir pasang
koefisien analisa tenaga
0.0125 hari mandor
0.0200 hari kepala tukang
0.2000 hari tukang batu
0.2500 hari pekerja
Angka – angka diatas merupakan koefisien analisa harga
satuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 1m2 pekerjaan plesteran membutuhkan
0.2170 zak semen, sehingga jika kita akan mengerjakan 100 m2 pekerjaan
plesteran maka kita harus membeli atau menyediakan semen sebanyak 0.2170 x 100
= 21,70 zak.
begitu juga dengan kebutuhan tenaga sesuai koefisien analisa
harga satuan diatas untuk menyelesaikan 1m2 pekerjaan plesteran diperlukan 0.20
hari tukang batu, maka untuk menyelesakan 100 m2 plesteran dibutuhkan 0.20 x
100 = 20 hari kerja untuk satu tukang, nah jika kita ingin menyelesaikan
pekerjaan plesteran tersebut dalam waktu 5 hari maka diperlukan tukang batu
sebanyak 20 hari : 5 = 4 tukang batu.
Cara mencari koefisien analisa harga satuan rencana anggaran
biaya bangunan?
untuk mencari koefisien analisa harga satuan di indonesia
bisa dlakukan dengan berbagai macam cara, diantaranya adalah:
Melihat buku Analisa BOW
Koefisien analisa harga satuan BOW ini berasal dari
penelitian zaman belanda dahulu, untuk sekarang ini sudah jarang digunakan
karena adanya pembengkakan biaya pada koefisien tenaga.
Melihat Standar Nasional Indonesia (SNI)
standar nasional ( SNI ) ini di keluarkan resmi oleh badan
standarisasi nasional, dikeluarkan secara berkala sehigga SNI tahun terbaru
merupakan revisi edisi SNI sebelumya. untuk memudahkan mengetahui edisi yang
terbaru, SNI ini diberi nama sesuai tahun terbitnya misal : SNI 1998, SNI 2002
, SNI 2007.
Melihat standar perusahaan
pada perusahaan tertentu menerbitkan koefisien analisa harga
satuan tersendiri sebagai pedoman kerja karyawan, koefisien analisa harga
satuan perusahaan ini biasanya merupakan rahasia perusahaan.
Pengamatan dan penelitian langsung di lapangan
Cara ini cukup merepotkan dan membutuhkan cukup banyak
waktu, tapi hasilnya akan mendekati ketepatan karena diambil langsung dari
pengalama kita dilapangan, caranya dengan meneliti kebutuhan bahan, waktu dan
tenaga pada suatu pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
Melihat standar Harga satuan
Harga satuan ini dikeluarkan per wilayah oleh pemerintah indonesia
maupun standar perusahaan masing – masing, jika kita menggunakan harga satuan
ini maka kita tidak memerlukan koefisien analisa harga satuan karena untuk
menghitung rencana anggaran biaya kita hanya perlu mengalikan volume pekerjaan
dengan harga satuan.
begitulah kurang lebih ara mencari koefisien analisa harga
satuan, jika ada trik dan tips lain dalam mencari koefisien analisa harga
satuan bisa dimasukan melalui form dibawah. (rumahbangun.com)
No comments:
Post a Comment