Pekerjaan bangunan dengan konstruksi beton bertulang
membutuhkan material pasir dan semen sebagai bahan utama, selain itu pekerjaan
pasangan dinding batu bata juga memerlukan kedua buah material ini.
Semen berfungsi sebagai bahan pengikat
pasir sehingga tercipta adukan beton yang dapat mengeras menjadi batu
melekatkan bahan bangunan disekitarnya. Disini mari kita buat sebuah tutorial
sederhana tentang cara menghitung kebutuhan pasir dan semen semoga bermanfaat
bagi yang sedang memikirkan berapa jumlah material yang harus dibeli dalam
melakukan pembangunan
Disini kita buat perhitungan pada salah satu pekerjaan
bangunan yang sering dilaksanakan yaitu pasangan dinding batu bata. Untuk dapat
menghitung kebutuhan pasir dan semen kita perlukan luas pasangan dan koefisien
analisa harga satuan yang cara mencarinya sudah kita bahas pada artikel
sebelumnya, Misalnya kita buat contoh seperti ini
Pemasangan dinding batu bata 6 m x 3 m maka luasnya adalah 6
x 3 = 18 m2
Analisa harga satuan pekerjaan pasangan batu bata per m2
Analisa kebutuhan bahan pada pasangan dinding batu bata
dengan perbandingan adukan 1 semen : 5 pasir dalam 1 m2
0.5 kg semen
0,05 m3 pasir pasang
70 bh batu bata
Data diatas hanya sebagai contoh yang nilai koefisienya
dapat berbeda-beda sesuai standar perhitungan yang digunakan seperti SNI atau
RAB rahasia masing-masing perusahaan.
Cara menghitung kebutuhan pasir
Dari data analisa harga satuan diatas dapat kita ketahui
bahwa untuk melaksanakan pasangan batu bata seluas 1 m2 membutuhkan pasir
sebanyak 0,05 m3
Kebutuhan pasir = 0,05 m3/m2 x 18 m2 = 0,9 m3
Jika kita hendak membeli ke toko bangunan dalam satuan truck
kapasitas 4 m3 maka dapat kita hitung jumlah pasir yang harus dibeli yaitu 0,9
m3 : 4 m3 = 0,225 truck
Jadi kebutuhan pasir adalah m3 atau truck 0,225 truck
Cara menghitung kebutuhan semen
Pada Prinsipnya cara perhitungan sama dengan waktu mencari
jumlah pasir yaitu koefisien analisa harga satuan semen pada pasangan dinding
batu bata per m2 dikalikan volume luas dinding yang akan dipasang yaitu
Kebutuhan semen = 0.5 kg /m2 x 18 m2 = 9 kg
Jadi kebutuhan semen dalam satuan zak jika isi per kantong
50 kg maka dibutuhkan 9 kg : 50kg = 0.18 zak.
Jadi untuk dapat menghitung kebutuhan pasir dan semen
dibutuhkan dua data penting yaitu koefisien analisa harga satuan dan volume
pekerjaan, kecuali jika sudah mempunyai pengalaman berulang-ulang sehingga
dapat memperkirakan dilapangan misalnya untuk memasang batu bata seluas sekian
biasanya membutuhkan sekian zak semen, namun untuk laporan tertulis tetap lebih
teliti jika menggunakan koefisien analisa harga satuan bangunan untuk mencari
kebutuhan material.
Begitulah kurang lebih cara menghitung kebutuhan pasir dan
semen menggunakan koefisien analisa harga satuan, begitu juga dengan kebutuhan
batu bata langsung dapat dicari dengan mengalikan 70 bh/m2 x 18 m2 = 1260 bh.
cara lain yang banyak digunakan oleh pemborong yaitu berdasarkan pengalaman
dalam mengerjakan suatu pekerjaan, pengalaman melaksanaan pekerjaan ini akan
lebih tepat jika dijadikan sebagai pedoman dalam membuat analisa harga satuan,
analisa ini biasanya menjadi rahasia masing-masing kontraktor dalam menentukan
harga borongan sehingga bisa dikatakan sebagai kunci daya saing pemborong.
(ilmusipil.com)
No comments:
Post a Comment